Pendamping Sosial Neneng Tanty Agustine Sukmara sedang melakukan MPA |
Salah satu Pendamping Sosial Neneng Tanty Agustine Sukmara, S. Tr.Sos dalam pertemuan kelompok nya dengan KPM dampingannya yang berlokasi di rumah ketua kelompok Ibu Neni Lingkungan Lamejajar Kelurahan Cicenang Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka memberikan edukasi melalui Metodologi Participatory of Assesment untuk mengukur tingkat kesejahteraan dengan janji hati KPM dalam upaya memotivasi KPM PKH Graduasi Mandiri Sejahtera. Adapun yang hadir 24 KPM
Metode partisipasi menjelaskan bahwasanya partisipasi masyarakat akan meningkat apabila masyarakat diberikan ruang untuk terlibat langsung dalam merencanakan atau menggambarkan suatu keadaanan. Terlebih ketika mereka diposisikan sebagai inisiator dan bukan hanya sebagai penerima informasi.
Assessment adalah upaya untuk memahami masalah, sebab dan akibatnya untuk menentukan tindakan pemecahan terhadap masalah tersebut. (Achman & Hull, dikutip dari Baker,1993)
Tujuan Teknik MPA
Memberi pembelajaran dan penyadaran kepada kpm tentang tingkat kesejahteraan komunitasnya serta memberi pembelajaran kepada masyarakat untuk menilai tingkat kesejahteraannya sendiri.
Jika selama ini mengukur kemiskinan didasarkan pada beberapa indicator para ahli atau orang di luar masyarakat, maka dengan teknik menyusun klasifikasi kesejahteraan, masyarakat diberi ruang untuk mendefinisikannya sendiri berdasarkan yang diketahuinya.
Adapun janji hati KPM:
1. Berjanji untuk mengikuti P2K2 setiap bulannya
2. Berjanji untuk menggunakan bantuan sosial sesuai dengan peruntukan kategorinya.
3. Berjanji apabila sudah merasa mampu rela untuk mundur keluar dari PKH.
1. Berjanji untuk mengikuti P2K2 setiap bulannya
2. Berjanji untuk menggunakan bantuan sosial sesuai dengan peruntukan kategorinya.
3. Berjanji apabila sudah merasa mampu rela untuk mundur keluar dari PKH.
Tahapan Penerapan MPA
- Berikan penjelasan dan penekanan bahwa pemberian bantuan PKH memang diperuntukan bagi keluarga miskin.
- Bagikan kertas metacard kepada peserta diskusi dan bagi menjadi dua kelompok, kelompok satu untuk kriteria miskin dan kelompok dua untuk kriteria kaya, lalu mintalah mereka menuliskan ciri/karakteristik apa saja yang membedakan seseorang disebut kaya/miskin.
- Setelah semua peserta selesai menulis, mintalah mereka menempelkan kertas tersebut di papan/tembok secara acak
- Klasifikasikan/kelompokkan sesuai rumpun masing-masing ciri/karakteristik yang sama.
- Tanyakan kembali kepada peserta apakah masih ada ciri/ karakteristik lain yang membedakan orang kaya / miskin menurut mereka.
- Berdasarkan pengelompokkan kriteria kaya/miskin, buatlah catatan dalam bentuk matriks sehingga nampak perbedaan ciri/karakteristik orang yang disebut kaya dan miskin menurut mereka para KPM
- Setelah kpm memberikan aspirasi mereka mengenai karakteristik kaya dan miskin, akan tergambarkan kriteria miskin dan kaya menurut mereka. Selanjutnya, pendamping memberikan pertanyaan tegas kepada KPM. “Berdasarkan kriteria kaya dan miskin menurut bapak-ibu semua, apakah bapak-ibu masih layak disebut miskin dan menerima bantuan PKH?”
- Ulangi kembali pernyataan awal bahwa bantuan PKH diberikan untuk keluarga miskin, dan kuatkan komitmen mereka untuk bersedia mundur dari kepesertaan PKH apabila sudah merasa mampu secara ekonomi dan sosial.
Contoh Matriks MP
No | |||
1 | PENDIDIKAN | SMA keatas | SMP kebawah |
2 | RUMAH | Permanen, Tingkat, Besar, Milik sendiri | Sederhana, tidak memiliki jamban, belum punya rumah |
3 | KENDARAAN | Mobil, Motor | Tidak punya |
4 | PENGHASILAN | Besar, jutaan | Tidak tentu |
5 | KEPEMILIKAN ASET | Emas, perhiasan, sawah, kebun | Tidak ada, atau sedikit |
Dst |
Di akhir sesi pendamping mengajak para KPM untuk mengikrarkan janji hati. Ada poin janji hati yang harus senantiasa diingat oleh para KPM, yaitu:
- Berjanji untuk mengikuti p2k2 setiap bulannya
- Berjanji untuk menggunakan bantuan sosial sesuai dengan kategorinya
- Berjanji apabila sudah merasa mampu rela untu mundur keluar dari PKH
Selanjutnya Pendamping Sosial Neneng Tanty melanjutkan kegiatan nya melalui pemutahiran PDSE ke setiap KPM.