Ibu Kartini nomor peserta PKH 121 0000 52246415 merupakan KPM kohort 2012, beliau tinggal di blok Saluyu RT RW 01 01 desa Randegan Wetan Kecamatan Jatitujuh, beliau mengundurkan diri sebagai peserta PKH pada Juli 2018
Ibu Kartini merupakan istri dari seorang pria bernama Tasja dan memiliki dua orang putri, Siti Nurhasanah yang sekarang sedang menempuh pendidikan di MAN 2 Majalengka sekaligus menjadi santri di pondok pesantren Rhaudlatul Tholibin Desa Cisitu Kecamatan Rajagaluh dan Tita Ayu Nurjanah seorang siswi kelas 3 di SDN 2 Randegan Wetan.
Alhamdulillah saat ini Ibu Kartini telah memiliki rumah yang cukup megah dan menjalankan usaha warung seblak di rumahnya sedangkan suaminya berjualan sosis telor berkeliling dari usahanya tersebut mereka mendapat penghasilan kotor kurang lebih Rp 200.000 per hari.
Tahun 2012 adalah awal mula Ibu Kartini masuk sebagai KPM PKH, di tahun yang sama suami Ibu Kartini mencoba mencari peruntungan dengan berangkat ke negeri lain sebagai TKI, keinginan suami Ibu Kartini untuk menjadi TKI didorong oleh impian untuk memiliki rumah yang layak dan supaya tidak menumpang lagi tinggal di rumah orang tuanya. Sebelum menjadi TKI suami Ibu Kartini bekerja sebagai penjual es keliling.
Tahun pertama keberangkatan suami Ibu Kartini merupakan saat terberat, karena di awal-awal bekerja sebagai TKI, suami Ibu Kartini belum bisa mengirim uang untuk keluarganya secara penuh, beruntung Ibu Kartini mendapat bantuan PKH dengan demikian kebutuhan untuk sekolah anak-anak dapat terbantu dari bantuan PKH.
Kemudian Ibu Kartini mulai bisa menabung dari hasil kerja suaminya sebagai TKI, itu semua karena Ibu Kartini mendapat bantuan dari PKH Sehingga kebutuhan sekolah anaknya terbantu sehingga hasil kerja suaminya dapat ditabung untuk mewujudkan impian mereka memiliki rumah sendiri.
Akhirnya di tahun 2014 Ibu Kartini dapat mewujudkan impiannya untuk membangun rumah sendiri dan memulai usaha dengan membuka warung seblak dan solor (sosis telor).
Suami Ibu Kartini juga telah kembali ke tanah air dan tidak menjadi TKI lagi beliau memilih mengembangkan usaha di kampung halaman dengan berjualan sosis telur berkeliling ,sedangkan Ibu Kartini berjualan di rumah.
Awal tahun 2018 PPKH Saya mulai menjalankan program P2K2/ FDS hasil dari Coaching yang di berikan Bapak Pekerja Sosial Supervisir H. Agus Badru Tamam, S. Sos Kepada KPM.
Saya sesuai dengan instruksi dari Bapak SPV memberikan materi P2K2 sekaligus memotivasi KPM yang sudah mampu untuk mengundurkan diri dari kepesertaan pkh nya dan Ibu Kartini selalu rajin mengikuti P2K2/FDS.
Setelah beberapa kali mengikuti FDS, akhirnya pola pikir Ibu Kartini mulai berubah dan dia menyampaikan niatnya untuk mengundurkan diri sebagai peserta PKH karena merasa telah mandiri dengan usahanya dan impian dia untuk memiliki rumah sendiri sudah tercapai.
Kemudian pada Juli tahun 2018 Ibu Kartini resmi mengundurkan diri dari PKH ditandai dengan menandatangani berita acara graduasi Mandiri di hadapan Bapak SPV, Koordinator Kecamatan Jatitujuh dan Pendamping Kec. Jatitujuh.
" Terima kasih PKH semoga kedepan ada program lain untuk lebih memajukan usaha kami"
(Ibu Kartini)
Pendampingan Sosial
Kecamatan Jatitujuh
Gilang Bhirawa Noraga, SE
